Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi serta adanya era globalisasi, menyebabkan berbagai perubahan dalam berbagai kehidupan manusia, dari perubahan sosial, budaya dan yang paling ditekankan adalah perubahan masalah pendidikan.
Di kalangan masyarakat mengharapkan pendidikan yang gratis, pendidikan yang bisa membuat kaya, pendidikan yang profesional, pendidikan yang banyak sekali tuntutan dari masyarakat untuk para generasi pendidik. Akan tetapi dari latar belakang pendidik atau guru sendiri masih kurang dalam pemahaman tentang fungsi dan tujuan pendidik, serta pentingnya keahlian dalam bidang mengajarkan kepada siswanya.
Imbalan jasa kependidikan kurang sesuasi menurut ukuran kebutuhan hidup realitas keseharian masih menjadi topik keseharian masyarakat. Padahal, masyarakat yakin betul bahwa kelangsungan hidup bangsa ini akan sangat ditentukan oleh keberhasilan proses sistem pendidikan.
Yang masih terasa membelenggu kalangan pendidikan antara lain gelar pahlawan tanpa tanda jasa bagi para guru di Indonesia. Gelar ini bukan sesuatu yang baik, tetapi kalau penafsirannya tidak tepat akan menghasilkan tafsiran yang justru menyudutkan para guru.
Sudah menjadi fitrohnya dalam lingkungan pendidikan ada yang menjadi pendidik dan ada yang dididik, ada materi dan ada yang menerima materi.
Guru dalam arti bahasa arab disebut mu’alim dan dalam bahasa Inggris disebut teacher yakni seseorang pekerjaannya mengajar serta dalam arti pepatah jawa guru itu digugu lan ditiru, jadi guru itu sebagai panutan dan ditirukan.
Guru yang expert atau guru yang ahli bukan guru yang ahli hanya di bidang materi pelajaran saja, tetapi guru yang ahli adalah guru yang bertanggungjawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan seluruh potensinya, baik potensi afektif, potensi kognitif maupun potensi psikomotorik.
Guru yang ahli harus bisa menyelesaikan masalah dalam mengajarkan siswanya, dari ide kreatif pengajaran, agar tercapainya tujuan pendidikan. Mungkin terasa berat ketika harus menyelesaikan berbagai masalah yang harus dihadapi di dunia pendidikan, dari siswa yang santun, sopan, tekun, hingga siswa yang belum mempunyai etika yang baik, malas, serta tidak pernah memperhatikan apa yang disampaikan guru. Tetapi jika ingin menjadi guru yang expert maka perlu banyak tantangan-tantangan untuk diambil pengalaman dalam penyelesainnya.
Memang guru yang ahli harus mempunyai misi ganda dalam waktu yang bersaman, yaitu misi agama dan misi ilmu pengetahuan. Misi agama menurut guru untuk menyampaikan nilai nilai ajaran agama kepada siswa-siswanya, dan nilai-nilai agama itupun mencakup banyak aspek dari etika berbicara, kesopanan, kesantunan dan lain-lain, sehingga siswa dapat menjalankan kehidupan sesuai dengan norma-norma agama tersebut. Misi ilmu pengetahuan menuntut guru untuk menyampaikan ilmu sesuai dengan perkembangan zaman.
Untuk itu mewujudkan misi ganda ini, maka guru yang expert harus memiliki beberapa kemampuan dan ketrampilan yaitu :
Kemampuan untuk mengemban amanah
Kemampuan untuk melakukan pendekatan individu terhadap semua siswanya
Membentuk kerja tim dengan guru-guru lainnya.
Misalkan, pada pembuatan roti, maka gandumlah yang menjadi bahan pokoknya, kemudian air, gula, pewarna, pengembang dan bahan lainnya adalah bahan tambahan yang bisa membuat roti menjadi enak, tetapi ada satu yang kurang yaitu penyajiannya juga.
Jadi, dapat kita ambil arti atau pemahaman, bahwa untuk menjadi guru yang expert itu memerlukan :
Gandum yang di ibaratkan materi pokok pelajaran untuk di ajarkan kepada siswanya,
Bahan-bahan tambahan seperti air, gula, pewarna, pengembang dll, yang wajib ada dalam materi juga yang di ibaratkan, Silabus, RPP.
Penyajian, hiasan-hiasan dalam roti tersebut, yaitu diibaratkan penyampaian guru yang expert kepada siswanya agar siswanya antusias mengikuti dan memahami apa yang di ajarkan.
Beberapa yang perlu di fahami dan perlu diperhatikan untuk menjadi guru yang expert yaitu :
1. Sehat Jasmani dan Ruhani
Guru memang harus sehat jasmani dan ruhani, karena jika guru mengindap penyakit menular maka itu akan membahayakan siswa-siswanya, bukan hanya itu saja, pasti guru yang sedang sakit tidak akan leluasa menyampaikan materi keseluruhannya dengan jelas, atau bahkan bisa membuat bingung muridnya.
Adapun sehat rohani itu juga sangat diperlukan, seperti sebuah ungkapan ”Man sana in corfore sano” didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat, walaupun tidak seluruhnya benar. Orang bisa gila bila tidak sehat ruhaninya, sehingga akan berbahaya bila ia mengajar.
Orang yang ruhaninya tidak sehat, peluang untuk menderita stress akan terbuka lebar. Apalagi pada zaman sekarang yang serba materialistis, semuanya hanya diatur dengan kekayaan dan materi.
Supaya tidak stres dan mempunyai fisik yang sehat adalah dengan berpuasa. Orang yang melakukan puasa dengan ikhlas akan mampu menekan emosi yang bersifat duniawi, selalu berdzikir kepada Allah, dan tumbuh rasa kemanusiaan yang tinggi.
2. Bertaqwa
Guru yang expert harus memiliki sifat taqwa kepada Allah dan karena taqwa itu akan menimbulkan cinta dari Allah. Cinta merupakan efek sifat dari orang yang bertaqwa.
Cinta seorang guru dalam memberikan pelajaran kepada siswanya akan menumbuhkan kreativitas, sehingga dalam belajar siswa tidak akan terbebani. Karena siswa sama sebagai makhluk Allah yang harus dibina dan dikembangkan potensi dasarnya.
Guru yang belum memiliki hakekat cinta pada dasarnya belum bertaqwa. Jelaslah, betapa pentingnya kedudukan taqwa dalam ajaran Islam, karena seorang muslim perlu benar-benar mengerti apa yang dimaksud dengan hakekat taqwa.
Taqwa merupakan suatu bangunan tumpuan pondasi pendidikan. Oleh karena itu, kita tidak akan semena-mena berbuat zalim terhadap siswa dan sesama manusia. Inilah sifat guru yang expert yang memiliki cinta dan taqwa.
3. Berbekal ilmu Pengetahuan yang luas
Bukan hanya siswa saja yang wajib belajar, guru yang ingin expertpun harus selalu menuntut ilmu agar mempunyai bekal yang banyak, apalagi di era globalisasi ini guru diwajibkan untuk tidak gaptek (gagap teknologi).
Seorang guru setiap saat harus membekali diri dengan ilmu serta memahami dan mengkajinya agar memunyai pengetahuan yang luaa, karena seorang guru yang berpengetahuan luas, kuat dalam mengkaji, dan memiliki pemahaman mendalam, akan dihormati dan dipercayai murid-muridnya.
Rasulullah yang berakhlak sempurna saja masih juga berdo’a ingin bertambah ilmunya. Setiap waktu beliau tidak lepas memanjatkan do’a ”Rabbi zidni ’ilman” (Ya Tuhanku, berilah aku tambahan ilmu).
Oleh karena itu, sangatlah penting arti ilmu bagi semua manusia. Namun yang lebih penting lagi adalah sosok guru yang expert sebagai pembawa ilmu pengetahuan yang akan disampaikan kepada siswa-siswanya. Sehingga ilmu tidak hanya memperluas cakrawala berfikir, tetapi juga membawa perubahan terhadap siswa dan guru saling berlomba untuk memperkaya khasanah keilmuannya.
4. Berlaku Adil
Guru hendaknya berlaku adil diantara siswa-siswanya, yang tidak cenderung kepada salah seorang diantara mereka.
Siswa sangat tajam pandangannya terhadap guru yang tidak adil. Kadang-kadang guru yang masih muda biasanya pilih kasih. Guru laki-laki lebih memperhatikan anak perempuan yang cantik atau anak yang pandai dari pada yang lain. Jadi, seharusnya guru memperlakukan mereka secara sama.
Oleh karena itu, berlaku adilah kepada sesama manusia dan kepada siswa. Karena kalau tidak berlaku adil, mungkin saja akan menimbulkan kecemburuan diantara siswa tersebut, yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap proses belajar.
5. Tampil berwibawa
Guru yang expert pasti mempunyai sifat ini, yaitu wibawa, wibawa bukan diukur dari bentuk postur tubuh yang gagah, suara yang merdu, tinggi yang semampai, akan tetapi wibawa bisa di miliki guru yang expert berpostur kecil, suara kecil.
Kewibawaan yang di tampakan dari cara bicaranya, cara menyampaikan materinya, dan cara mengajarkannyapun yang dapat menimbulkan rasa segan dan rasa hormat. Sehingga dengan kewibawaan seperti itu, siswa merasa memperoleh pengayoman dan perlindungan.
Tentang kewibawaan ini kami beri contoh, ketika anak-anak ribut dan berbuat sekehendaknya,lalu ada guru yang merasa jengkel, berteriak sambil memukul meja, maka ketertiban itu hanya dapat dikembalikan dengan kekerasan.
Solusi untuk menjadi guru yang expert yang berwibawa adalah sholat tahajud, karena dengan mendekatkan diri kepada Allah akan membawa dampak kepada kita sebagai orang tawadhu’ dan berwibawa. Karena tawadhu’ (merendahkan hati berwibawa) merupakan sifat yang harus dimiliki oleh orang yang taqwa, sehingga dia mendapatkan martabat dan kewibawaan yang tinggi.
6. Ikhlas
Satu-satunya syarat untuk menjadi guru yang expert adalah ikhlas, apabila pekerjaan dilakukan dengan ikhlas (tulus hati), maka pekerjaan itu tidak akan merasa berat, betapapun pekerjaan itu sangat sulit.
7. Menguasai bidang yang ditekuni
Penguasaan materi harus dipegang oleh seorang guru yang expert karena itu akan mempengaruhi semua yang akan di ajarkan kepada siswanya.
Dan tidak memungkinkan seorang guru akan mengajarkan materi yang tidak dia tekuni di bidangnya.
Jadi, untuk menjadi guru yang expert yang diteladani dan perlu di teladani harus memperhatikan sekurang-kurangnya 7 point di atas, karena guru teladan tidak akan menghasilkan siswa yang telatan (sering terlambat). Dan diharapkan semua perilaku yang dilakukan seorang guru akan menjadi contoh oleh para siswa, sehingga akan tercipta suasana yang harmonis dalam kegiatan belajar mengajar. Kalau ingin menjadi guru yang ahli, mulai dari diri sendiri, amalkan ilmu, dan sampaikan.
Semoga guru-guru Indonesia menjadi guru yang ahli yang diteladani dan perlu diteladani, sehingga terlahirlah generasi penerus yang anti korupsi, dan berakhlak baik.
Muhammad Isa Anshori
2 comments:
good post my brother, i like it
mb waty chan,, yes,, semoga bermanfaat :)
Post a Comment