ditulis oleh Muhammad Isa Anshory
Menurut Beane dkk (1986), konsep kurikulum dapat dikategorisasikan ke dalam empat jenis pengertian yaitu :
- Kurukulum sebagai Produk
- Kurikulum sebagai Program
- Kurikulum sebagai hasil yang diinginkan
- Kurikulum sebagai Pengalaman belajar bagi peserta didik
1. Kurikulum sebagai produk merupakan hasil perencanaan, pengembangan, dan perekayasaan kurikulum.
Jadi kurikulum dalam arti produk merupakan hasil yang konkret yang dapat diamati dalam bentuk dokumen hasil kerja sebuah tim pengembang kurikulum.
Keuntungan pengertian ini berupa kemungkinan yang dapat dilakukan terkait dengan arah dan tujuan pendidikan secara lebih konkret dalam sebuah dokumen yang disebut kurikulum.Kelemahannya adalah adanya pemaknaan yang sempit terhadap kurikulum. Kurikulum hanya dipandang sebagai dokumen yang memuat serentetan daftar materi/pokok bahasan dari suatu mata pelajaran.
2. Kurikulum sebagai program secara esensial merupakan kurikulum yang berbentuk program-program
pembelajaran secara riil.
Dalam bentuk yang ekstrem, kurikulum sebagai program dapat terwujudkan dalam serentetan daftar materi ataupun pokok bahasan yang diajarkan pada kurun waktu tertentu.
Keuntungan :
1) Dapat menunjukkan dan menjelaskan apa yang dimaksud kurikulum dengan lebih konkret, 2) dapat memahami bahwa kegiatan pembelajaran dapat terjadi dalam setting yg berbeda pada jenjang yg berbeda.
Kelemahannya :
munculnya asumsi bahwa apa yang tampak dalam daftar pokok bahasan, itulah yang harus dipelajari oleh siswa.
3. kurikulum sebagai hasil belajar yang ingin dicapai oleh para siswa, mendeskripsikan kurikulum sebagai pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap dan berbagai bentuk pemahaman thd. mata pelajaran.
Hasil belajar yang diinginkan dicapai siswa juga sering dituangkan dalam bentuk dokumen seperti halnya tujuan belajar, seperangkat konsep yang harus dikuasai, prinsip-prinsip belajar dan sebagainya.
Keuntungan :
1) kurikulum menjadi sebuah konsep, yang dapat dikembangkan dan dielaborasikan oleh guru, siswa dan masyarakat.
2) dapat menyusun kurikulum menjadi lebih terkendali baik dari segi scope maupun sequen-nya.
Kelemahannya :
adanya kesulitan bagi para guru maupun sekolah dalam menangani secara terpisah apa yang harus dipelajari oleh siswa dan cara mempelajarinya.
4. Kurikulum sebagai pengalaman belajar menempatkan pengalaman belajar sebagai hal yang sangat penting dalam pembelajaran.
Pada pandangan ini apa yang direncanakan dalam kurikulum belum tentu berhasil sebagaimana yang diharapkan. Sebaik apa pun kurikulumnya bila tidak didukung oleh guru yang profesional tentu tidak banyak memberikan makna terhadap siswa, demikian pula sebaliknya. Banyak faktor yang memengaruhinya seperti halnya kemampuan guru dalam menerapkan dan mengembangkan kurikulum dalam proses pembelajaran.
Keuntungan :
1) pihak guru maupun sekolah lebih memusatkan perhatiannya pada siswa dalam proses pembelajaran,
2) guru akan lebih melibatkan semua pengalaman siswa.
Kelemahannya:
1) kurikulum terasa lebih abstrak dan kompleks.
2) kurikulum menjadi sangat komprehensif, sehingga tidak dapat dideskripsikan dalam bentuk yang sederhana.
No comments:
Post a Comment