Tafsir surat al imron ayat 138-143

AYAT 138 :
“(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.”

Dalam ayat ini masih berkaitan dengan ayat sebelumnya. Dan dalam ayat ini di terangkan bahwa :
•Al Quran sebagai Penjelasan
•Al Quran sebagai Petunjuk (menuju jannah, dan sebagai rambu-rambu hidup bagi yang mengaku manusia.)
•Al Quran sebagai Nasehat (bagi orang-orang bertaqwa)

Dimana orang-orang yang bertaqwa adalah orang yang senantiasa mengambil nasehat-nasehat dari Al Quran, dan semua nasehat-nasehatnya itu untuk menempuh jalan hidupNya, agar selamat dari azab allahu ta’ala. Dan orang-orang yang bisa mengambil Nasehat dari al quran maka dia termasuk Orang Muttaqin.
Jangan mengambil Nasehat dari seorang pujangga yang pandai bermain kata-kata, pujangga yang tak di dasari dengan dien al islam, serta pujangga hanyalah manusia yang banyak sekali kekurangan dibanding dengan Al Quran yang berisi firman-firman Allahu Ta’ala yang sudah menjadi petunjuk hidup manusia yang ada di dunia ini.
Perlu diketahui bahwa hidup di dunia ini adalah untuk mencari jannahNya dan menghindar dari NerakaNya Allah.


AYAT 139 :
“janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

Ayat ini sebagai penghibur buat orang-orang yang asing (ghuroba)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kita jangan merasa sedih, hina, dan merasa lemah karena menjalankan ajaran al islam dan al quran, walaupun banyak sekali orang-orang yang mengolok-olok, menghina, mencaci maki..
Ex :
“sebuah keluarga yang menjalankan dien al islam secara mendalam, serta menjauhkan dengan hal-hal yang bersifat kesyirikan. Keluarga tersebut hidup di sebuah perkampungan jahiliyah yang belum memahami dien al islam secara mendalam. Banyak sekali ritual-ritual adat kejawen yang masih di laksanakan di kampong tersebut. Suatu saat kepala keluarga tersebut di ajak untuk menghadiri acara kendurinan (bancaan : jawanya), karena kepala keluarga tersebut tidak mau mengikuti acara kendurinan tersebut, maka kepala keluarga tersebut di intimidasi, di kucilkan, dan diolok-olok.

Itulah contoh yang nyata, dan banyak kasus yang melebihi dari itu.
Perlu kita ketahui, bahwa seseorang yang sering diolok-olok, dikucilkan, dihina, dicacimaki, karena hanya menjalankan dengan dien al islam ini, maka Allah berfirman ayat di atas.
Hakikatnya orang yang menjalankan Quran adalah menjadi orang-orang yang tinggi di hadapan Allahu ta’ala, walaupun sering diolok-olok, dikucilkan, dihina, dan dicacimaki di dunia ini, tapi perlu diingat bahwa kehidupan yang kekal itu adalah di akhirat kelak.
Kalau kita memperjuangkan al islam dengan hati yang ikhlas, pasti dan pasti ketinggian derajat itu bisa dimunculkan olehNya di dunia ini. Jika mau berTEKAD yang KUAT, keISTIQOMAHan yang meLEKAT sampai akhir hayat.

AYAT 140:
“ jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'154. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”

154: Syuhada' di sini ialah orang-orang Islam yang gugur di dalam peperangan untuk menegakkan agama Allah. sebagian ahli tafsir ada yang mengartikannya dengan menjadi saksi atas manusia sebagai tersebut dalam ayat 143 surat Al Baqarah.

Ayat ini berkaitan dengan memberikan hiburan terhadap kaum muslimin yang terdahulu ketika perang uhud yang akhirnya para muslimin kalah.
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan dalam firmanNya “Jika muslimin mendapatkan luka, maka orang-orang kafir/musyrikin juga pernah mendapatkan luka” ayat ini untuk menghibur kaum muslimin yang kalah ketika itu.
Dalam sisi lain kita bisa mengambil ibroh dari ayat ini yaitu di sebuah alam kehidupan yang di ciptakan oleh Allah semuanya itu silih berganti, kadang kalah, kadang menang, kadang sedih, kadang senang itulah fitroh dariNya yang sudah tidak bisa di pungkiri lagi.
Ujian adalah sebuah test untuk menguji keimanan seseorang di hadapan Allah. Sebuah ujian tersebut tidak dapat kita hindari. Setelah kita lulus dalam ujian yang diberikan oleh Allah ta’ala, maka derajat kita akan di tinggikan oleh Allah dihadapanNya. Dan setelah itu akan menghadapi ujian yang lebih berat lagi…itulah takdir manusia hidup untuk menghadapi berbagai ujian, jika manusia ingin selamat dan mudah mengerjakan ujian yang diberikan oleh Allah, maka kita harus membaca, mengamalkan, dan menyampaikan buku materi atau petunjuk hidup (al quran dan sunnah) yang sudah diterbitkan oleh Allah..
 = penyaksi atau bisa di artikan orang-orang yang mati syahid
Orang yang mati syahid adalah orang-orang yang sebelum hari kiamat, dia sudah menyaksikan surga setelah kematian itu. Karena kematian itu HANYA di temui di dunia, besok di akhirat tidak ada lagi kematian.

Kematian ada 3 kelompok
1.Mati mulia : mati syahid ( syarat utama Beragama islam )
Mati dalam keadaan membela agama Allah, menuntut ilmu, tenggelam,
sakit perut, terkena wabah, dll
2.Mati biasa : mati dengan keadaan islam tapi ditimbang amalanya besok di akhirat
3.Mati hina : mati dengan keadaan kafir dan jelas masuk ke dalam Neraka Allah jika tidak bertaubat

dari ketiga hal kelompok kematian di atas, kematian yang paling mulia adalah orang yang mati syahid, tetapi kesyahidan yang paling tinggi atau tertinggi adalah orang-orang yang mati dimedan pertempuran karena membela Al islam.
Diwaktu perang uhud, ada sekelompok orang munafik yang kembali dari medan perang, karena takut, dan Allah tidak menyukai orang-orang dholim (munafik).



AYAT 141:
“ dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir”

Mengapa Allah memunculkan peperangan????
Tujuan dari peperangan adalah untuk membersihkan orang-orang beriman dari dosa-dosa dan membersihkan/membinasakan orang-orang kafir.
= mengurangi/menghapus sedikit demi sedikit.
Ketika peperangan meski ada yang mati ada juga yang selamat, di dalam peperangan juga akan mengurangi orang-orang di bumi ini akan tetapi pengurangan tersebut ada 2 golongan yaitu :
a.Kalau orang kafir yang mati maka ia termasuk dalam kemurkaan Allah atau Allah membinasakan mereka.
b.Kalau orang muslimin yang mati syahid (syuhada) maka ia termasuk dalam kenikmatan Allah atau Allah memberikan kenikmatan yang lebih untuknya.

bersambung insya allah.....

Kajian ust. Huda
di masjid An-Nahl,Pecing, Sragen
Di tulis ulang oleh. oGGe92.
Date:28.06.2010 time:19.30 WIB

No comments: