my father, my inspiration

Pernah suatu ketika, ketika saya SMP dulu, saya sering di ajak ke sawah bapak untuk melihat-lihat benih disawah.
ketika itu saya dan bapak berhenti dan duduk di galengang  dekat sebuah bedengan kotak kecil dari ukuran sawah, dan di situlah ditanamin padi, sebelum padi ditanami di areal yang luas.

"nang, ngerti kenapa benih padi ini ditanam di bedengan kecil ini??" bapak bertanya sambil menunjuk kebedengan itu.
"tidak, pak,,, memangnya kenapa pak??" celetuk saya menjawab pertanyaan bapak saya.
kemudian bapak saya bercerita,

"nang, bedengan ini untuk awal padi ditanam sebelum ditanam ke areal yang luas, karena dengan di bedeng kecil ini mudah untuk dipantau, dirawat, dan ketika ada keong, ada belalang, dan ada hama lainnya, maka akan mudah untuk menghalaunya nang, " bapak berhenti sejenak dan membetulkan letak duduknya , kemudian melanjutkan lagi,
"setelah, padi agak besar, maka harus ditanam di areal yang lebih luas nang, namanya "tandur" (ditoto karo mundur bahsa jawanya alias di tata sambil mundur), agar padi tadi biar tumbuh, besar, berkembang, dan menghasilkan benih-benih padi yang banyak nang..." setelah itu, bapak saya bertanya...  

"nang ngerti tidak, sebenarnya ini ada inspirasi yang terkandung dalam proses penanam padi ini nang,,, bapak menyekolahkan kamu, mbak, mas, adik, dan masih dalam lingkungan keluarga, masih dalam pantauan bapak, nah,,, ini  kalian masih dalam bedengan kecil ini nang, bapak masih bisa memantau kalian, menasehati, memberikan buku biar kalian baca," saya tertegun dan mengangguk-angguk membenarkan perkataan bapak saya.

"dan setelah kalian menginjak remaja dewasa nang, kalian bapak sekolahkan keluar kota, untuk menimba ilmu agama, ilmu dunia, menambah pengalaman, dengan berbagai rintangan, cobaan, tapi bapak yakin kalian akan berusaha untuk menyelesaikan sendiri, dan agar menjadi manusia yang bisa menghasilkan manfaat buat orang lain, buat agama, dan bapak lebih sulit untuk memantau kalian nang, tapi bapak percaya kalian, ketika pulang bapak tidak minta laporan apa-apa dari kalian, tetapi kalian bercerita sendiri,,," bapak membetulkan tempat duduknya yang kedua kalinya, karena bedengan itu keras sekali.

"bapak, tidak minta apa-apa dari kalian kok nang, bapak pengen anaknya sholeh, sholehah, berbakti dengan orang tua, sama Allah ta'ala, menjadi manusia seperti filosofi padi, semakin banyak ilmu, semakin dewasa, maka akan "andap asor" alias menunduk,,,,"  hatiku sejenak dug, inilah bapakku, inilah bapakku, inilah motivasiku.


[ 0.ranggenah92.154.inspiration.from.father ]