Ujian bukan menjadi alasan

Sudah menjadi hal yang lumrah ketika manusia hidup di dunia di hadapkan dengan berbagai halangan dan rintangan. Dari sejak kecil kita tidak membawa sehelai benangpun yang melekat di diri kita.
Dan itupun kita masih bisa tersenyum bahagia dan menangis kecewa. Dua senjata yang kita miliki ketika kita sudah berdaya, hanya mulut yang mengeluarkan kata dan badan yang bergerak mencari apa yang kita inginkan. Semua itu dengan berjalan sesuai fitrohNya, manusia yang di sekitarnya akan memahaminya.
Itulah realita apa yang kita alami ketika umur masih dibawah dua lima.

Beranjak umur menjadi belasan tahun, maka saat-saat itulah untuk pencarian jati diri. Rasa ingin tahu yang luar biasa menuntun kita dalam gerbang ilmu pengetahuan yang leluasa, bisa dibandingkan dulu ketika sya menginjak kecil remaja, rasa keingintahuan terobati dengan membaca buku-buku diperpustakaan. Kalau sekarang dengan teknologi yang kuar biasa kita ingin tahu tentang apa, tinggal searching di dunia maya.
Tapi dampak yang di akibatnya begitu sangat mencengangkan.

Ada yang beralasan ujian, kembali ujian lagi... bukankah setiap detik kita mengalami ujian? Bahkan rasa bosan, ngantuk, tegang, dll itu juga merupakan ujian

No comments: